Geopolitik
Emissions_and0AClimate_Opportunities.webp

TBS menyadari adanya hubungan yang semakin erat antara bisnis dan geopolitik. Inilah sebabnya mengapa kami berkomitmen untuk mempertahankan reputasi yang kuat dalam menjalankan bisnis secara etis. Melalui hal ini, kami membayangkan untuk menjaga diri agar tidak bertentangan dengan tekanan geopolitik. Yang memandu kami dalam pekerjaan ini adalah kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Fokus kami pada transparansi juga merupakan kunci.

Meskipun TBS belum menerapkan langkah-langkah khusus yang menargetkan risiko geopolitik dalam skala global, Perusahaan telah memfokuskan strategi mitigasi risikonya di Indonesia. Di sinilah mayoritas pemangku kepentingan kami berada, sehingga masuk akal untuk fokus pada segmen ini terlebih dahulu. Mengingat bahwa 60% dari harga pokok produksi kami berasal dari pembangkit listrik tenaga batubara, dan dengan mempertimbangkan penjualan energi lokal kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN), pendekatan TBS terhadap mitigasi risiko terutama difokuskan untuk memastikan operasi yang stabil dan aman di Indonesia. Hal ini termasuk menjaga hubungan yang kuat dengan pemasok dan pemangku kepentingan setempat, serta beradaptasi dengan dinamika pasar lokal untuk memitigasi potensi gangguan terhadap pasokan dan operasi.

Menanggapi potensi ketidakpastian geopolitik lainnya, TBS menekankan pengelolaan hubungan dengan para pemangku kepentingan eksternal, baik secara lokal maupun internasional. Pendekatan ini mencakup keterlibatan aktif dengan masyarakat, kolaborasi dengan berbagai organisasi di berbagai industri dan sektor, serta dialog dengan para pemangku kepentingan.

Kontribusi Kami terhadap UN SDGs
peace-justice-and-strong-institutions.png
Target Kami

16.3

Menggalakkan negara berdasarkan hukum di tingkat nasional dan internasional dan menjamin akses yang sama terhadap keadilan bagi semua.

Indikator Kami

16.3.3

Proporsi penduduk yang mengalami perselisihan dalam 2 tahun terakhir dan mengakses mekanisme penyelesaian perselisihan secara formal maupun informal, berdasarkan jenis mekanisme penyelesaian.